Hal paling menyenangkan adalah mempelajari hal baru diluar kesibukan
pekerjaan kita. Itu yang Saya rasakan ketika berdiskusi dan membantu riset
sederhana dengan “sahabat” terbaik Saya. Seorang sahabat yang begitu banyak
memberikan inspirasi akan keberaniannya membuka berbagai usaha dengan
impian-impian besarnya. Salah satu project terbarunya adalah membuka stand Lontong
Sayur disalah satu mall terkemuka di pusat kota kelahirannya. Salah satu hal
yang kami diskusikan adalah bagaimana membuat Lontong yang lezat, dimana Lontong
adalah salah satu bahan utama Lontong Sayur, sebagai pembeda dari penjual Lontong
Sayur lainnya. Istilah kerennya, Lontong Sayur sebagai diferensiasi produk
untuk membuat Lontong yang lebih unggul dari para pesaing dalam menarik para
Pelanggan.
Dengan riset sederhana semalaman melalui googling di Internet, ternyata
terdapat sangat banyak cara pembuatan Lontong. Masing-masing resep memiliki
komponen tersendiri yang unik. Mulai dari cara perlakuan dan pemilihan beras,
daun pisang sebagai pembungkus, penggunaan bahan, cara perebusan, cara
penyimpanan dan tips lainnya yang beragam. Kombinasi dari variabel untuk
pembuatan Lontong cukup beragam. Dalam hubungan Lontong sayur dengan MNC, apabila
ini kita analisa dalam prakteknya di pekerjaan sebagai karyawan di MNC, bisa
jadi kita akan menerapkan Design of Experiment (DOE) untuk mencari kombinasi
yang tepat dari berbagai dari berbagai variabel tersebut untuk membuat Lontong
yang lezat. Memang untuk pembuatan Lontong kita tak perlu melakukan suatu
analisa yang sangat rumit karena memang resiko biaya dan yang lainnya antara
operasional produksi MNC dan Lontong Sayur berbeda. Kita cukup melakukan trial
and error dengan kombinasi yang berbeda dan merasakan hasilnya. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan awal, analisa dan praktek yang lebih rumit dan beresiko
tinggi di MNC aja bisa, kenapa kita tidak mulai mempraktekan pengalaman kita
diusaha yang lebih sederhana namun mandiri, sebagai entrepreneur.
Pembelajaran menarik lain yang bisa Saya tarik disini adalah pengalaman
sebagian kita yang bekerja di MNC sebenarnya cukup lengkap dan kita bisa
gunakan untuk sebagai modal memulai impian sebagai entrepreneur di bidang apa
saja yang kita dambakan dan ingin kerjakan. Saya sangat ingat salah satu
nasehat senior Saya yang mengatakan bahwa kalau kita sebagai pimpinan atau
karyawan di sebuah MNC yang bertanggung jawab dalam menggerakkan asset atau
sebuah pekerjaan yang mana secara nilai uang yang bergerak disitu sampai
hitungan milyar rupiah, kenapa kita tidak berani atau merasa mampu untuk memulai
usaha yang bisa mulai menggerakkan ratusan ribu, jutaan dan harapannya akan
sampai milyaran rupiah. Apalagi bagi kita yang berprofesi sebagai project
manager atau project management team, business process development, marketing,
sales dan sebagainya.
Hal lain yang Saya rasakan adalah bila salah satu tanggung jawab kita adalah
melakukan kegiatan Audit ke para supplier serta melakukan program pengembangan
bagi mereka. Sebagian besar dari kita yang bertindak sebagai Auditor, pasti
akan melakukan audit terhadap lingkup audit dan menganalisa temuan yang
menjabarkan hal yang tidak sesuai dengan acuan standard dalam melakukan usaha
atau bisnis serta poin-poin penting yang dapat kita observasi dan dapat mereka
sempurnakan. Sehingga yang Saya pikirkan saat itu adalah, kalau kita tahu
bagaimana cara menjalankan bisnis dengan benar, kenapa kita tidak terjuan saja
mendirikan bisnis yang benar tersebut.
Yang menarik, sebenarnya kita dapat menerapkan sekecil apapun ilmu yang
kita punyai sebagai modal membuat dan mengembangkan usaha. Saya ingat salah
satu senior Saya menerapkan program 5S house-keeping management dalam pabriknya
yang sederhana namun sukses. Program ini yang menjadi pembeda dengan usaha yang
lainnya. Dia juga tak lupa mengundang para pelanggannya untuk melihat pabriknya
agar mereka yakin bahwa mereka mempercayakan pembuatan produknya ke tangan yang
tepat.
Kembali ke subjek Lontong Sayur diatas, ada banyak hal yang bisa kita
terapkan dari pengalaman kita bertahun-tahun bekerja di perusahaan MNC untuk
membuat usaha tersebut survive dan berkembang. Namun tetap diperlukan
keberanian untuk keluar dari zona nyaman sebagai karyawan dengan segala
fasilitasnya. Terkadang yang membelengu kita adalah keterbiasaan menangani
hal-hal rumit dan lupa akan kesederhanaan berpikir sesuai dengan peruntukannya.
Karena kesederhanaan dalam penerapan itu merupakan ketajaman pemahaman. Tulisan
ini juga sebuah kritik bagi diri Saya sendiri yang berkeinginan untuk memulai
usaha sebagai suatu bentuk praktek diluar dari apa yang kita kerjakan di MNC
sebagai seorang karyawan. Untuk itu resolusi di 2013 ini adalah memulai suatu
usaha untuk project yang Saya akan kerjakan diluar rutinitas pekerjaan tersebut.
Yang pasti Saya akan terus belajar dari siapa saja. Sebagai penutup, salah satu
pesan yang sangat menarik dari teman yang sudah melakukannya adalah do’a para
entrepreneur ini akan lebih khususk dan lebih dekat dengan Tuhan sang pemberi
rezeki dibandingkan seorang karyawan yang sudah dapat “jaminan” gaji tetap tiap
bulannya.
(iB)
0 komentar:
Posting Komentar