Saya sangat menyukai acara pencarian bakat dalam arti konten yang dibawakan,
terlepas dari kekurangan lainnya. Yang saya sukai adalah keterkejutan akan ditemukannya
suatu bakat istimewa dari seseorang terlepas dari apa yang dia kerjakan saat
ini. Seperti contoh, ada seorang tukang cat bangunan yang ternyata mempunyai
bakat hebat dalam menyanyi. Atau seorang yang benar-benar diluar bayangan, baik
lokasi terpecil dia berada saat itu, kondisi fisiknya sampai apa yang digeluti
saat ini. Ingatan saya juga melayang pada sebuah cerita tentang seorang sniper
hebat dalam perang dunia yang sebelumnya adalah seorang petani biasa.
Saya sangat percaya bahwa Tuhan itu Maha Adil dan memberikan hal yang terbaik serta beragam dalam diri hamba-Nya sebagai karunia terindah. Tugas kita-lah untuk mencari hal terbaik itu, meminta petunjuk dari-Nya serta mempergunakan dengan sebaik-baik agar bermanfaat dan menjalani hidup terbaik kita. Bisa jadi seorang Tukang nasi goreng yang kita temui dipinggir jalan memiliki potensi yang sangat hebat untuk menjadi seorang Profesor fisika nuklir atau bahkan seorang Manajer keuangan di perusahaan multi nasional mempunyai bakat memasak dan dia dapat membuat nasi goreng yang terlezat yang pernah ada. Intinya, tidak ada profesi yang lebih tinggi dari yang lainnya apabila dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Coba bayangkan apabila dulu Bill Gatessekedar menjalani hidupnya untuk menjadi seorang Gitaris atau Lionel Messi menjadi Pemain Basket professional, pastinya bisa jadi mereka hanya menjadi pribadi yang biasa-biasa saja, karena itu bukan karunia yang diberikan kepada mereka. Lain halnya kalau Eric Clapton yang ingin menjadi Gitaris dan Michael Jordan menjadi pembasket. Lou Noto, Vice Chairman Exxon Mobil Corporation melalui buku Lessons from the Top mengatakan “You’ve got to do what you do well”
Oleh karena-nya kita harus mencari apa yang menjadi hal terbaik yang bisa kita lakukan dan jalani. Lalu mengerahkan segala upaya dan daya untuk melatih dan menjadi diri terbaik kita. Saya percaya bahwa nantinya, salah satu siksaan terberat adalah tatkala kita menghadap yang Maha Kuasa lalu Ia membuka tabir apa yang sebenarnya bakat terbaik yang Dia berikan di diri ini dan kita malah menyianyiakan sepanjang hidup dengan kemalasan. Apakah kita siap melakukan segala upaya untuk mencari apa yang terbaik yang kita bisa, mengasah kemampuan itu dan menggunakan untuk yang terbaik?. Erica Jong melalui “The Craft of Poetry” dengan sangat baik menyampaikan “Everyone has a talent, what is rare is the courage to follow the talent to the dark place where it leads”. Jadi, apakah kita si manusia langka itu?.
Saat ini saya sedang merenungi apa yang bisa saya lakukan dengan hebat dan hal terbaik yang saya ingin tinggalkan sehingga apabila umur ini habis, saya puas menjalani kehidupan ini dan bangga bertemu dengan Dia yang Maha Pengasih bahwa saya telah totalitas untuk mencoba yang terbaik dsn menjadi yang terbaik..... Semoga dia yang Maha Penyayang dan Maha Pemberi Petunjuk memberi bimbingan karena Dia-lah yang menciptakan dan memberikan kehidupan, amin.
[iB]
0 komentar:
Posting Komentar