Salah satu hal yang saya sukai dari banyak hal adalah mengamati dan
mempelajari bahasa tubuh seseorang, karena banyak hal yang bisa saya pelajari
dan pembelajaran dari situ. Hal itu antara lain adalah bagaimana bahasa tubuh
orang-orang sukses dan percaya diri berbeda jauh dengan bahasa tubuh orang yang
selalu minder, gagal dan tidak mau mengambil resiko untuk maju. Sehingga hal
ini sangat beguna bagi kita membaca sebuah bahasa tubuh dalam berkomunikasi
dengan orang lain sehingga kita dapat menggunakan apa yang isyarat yang kita
tangkap dari bahasa tubuh itu dengan sebaik-baiknya.
Sebelumnya saya selalu percaya bahwa penggunaan bahasa tubuh tersebut adalah
untuk berkomunikasi secara eksternal, yakni apa yang kita tampakkan untuk orang
lain di lingkuangan komunikasi kita. Baik dalam penggunaan komunikasi efektif,
penguasaan atau kendali, persuasif sampai bila diperlukan untuk mem-profokasi.
Sampai suatu ketika saya sedang asyik hunting presentasi baru di www.TED.com melalui
aplikasi androin TED Air yang dibawakan oleh Amy Cuddy dengan tajuk “Your body
language shapes who you are”.
Ternyata, hal yang terpenting dalam penggunaan bahasa tubuh itu adalah
bagaiman kita menggunakannya untuk berkomunikasi internal, yakni berkomunikasi
dengan diri kita sendiri dan membentuk pribadi kita. Salah satunya adalah
kepercayaan diri dan nilai sukses yang kita inginkan. Hal yang menarik dari
yang Amy sampaikan dan ceritakan adalah tatkala dia memasuki universitas
bergengsi yang mana memang dikarenakan dia memang pandai namun dia merasa tak
layak berada disitu. Hal ini menimbulkan ketidak percayaan diri, depresi,
minder dan kegagalan. Sampai akhirnya dia menemui mentornya dan mengambil
pelajaran bahwa dia harus menanamkan hal penting kepada dirinya sendiri bahwa
dia layak dan bisa menjadi yang terbaik. Kunciny-nya adalah “Fake it ‘till you
become it”, yakni tipulah dirimu, bahasakan tubuhmu dan bayangkan bahwa engkau
memang layak dan si orang yang sukses itu. Buat-lah jiwa dan raga yang ada didalalam
diri kita percaya bahwa kita sedang menjalaninya. Sehingga kita secara maksimal
mengeluarkan seluruh potensi dan apa yang terbaik yang ada dalam diri kita. Melalui
bahasa tubuh, kita menampilakan kepercayaan diri akan pencapaian ke diri kita
sendiri dan orang lain. Ini juga selaras denga teori yang dikembangkan oleh
Stephen R. Covey penulis buku The Seven Habits of Highly Effective People yakni
"Begin with the end mind" artinya bila kita ingin memulai sesuatu,
kita harus memiliki gambaran yang jelas akan hasil yang ingin kita capai.
Jadi apabila kita mempunyai impian untuk menjadi atau membuat sesuatu, maka
mulailah dari pikiran akan gambaran detail yang akan kita capai, kondisikan
kita sedang mencapai atau sudah mencapainya lalu bahasakan ditubuh dan pikiran kita
yang cerdas luar biasa agar mengupayakan dengan segala yang ada saat ini agar
impian itu terwujud. Dan yang perlu diingat, mimpi itu bukan sekedar
angan-angan yang lintas lalu, melainkan angan-angan yang mempunyai batas
tanggal untuk terwujud. So, fake ‘it till you become it.
[iB]
0 komentar:
Posting Komentar